Sunday, September 30, 2012
Sunday, September 9, 2012
[TERBIT] Antologi Cerpen: Cinta Dari Cikini
Antologi Cerpen Cinta dari Cikini
Para Penulis:
Aprillia
Ekasari | Azzura Dayana | Chifrul El Hamasah | Desi Puspitasari | Halwa Imania
| Iqbal Latif | Kang Cecep | Novi Khansa | Nursalam AR | Rosyidah Khairun
Nafisah | Sari Yulianti | Sungging Raga | Teguh Rasyid | Toffan Ariefiadi |
Unguone Syahidah
Editor: Noviyanti Utaminingsih
Tataletak: Khansa Kreatif
Desain Sampul: Seto Buje
Harga buku: Rp 38.000
Penerbit: Indie Publishing
***
InsyaAllah, Royalti dan keuntungan akan didonasikan ke MP4Palestine
sebuah komunitas yang concern dengan kemerdekaan Palestina dan humanity
Yuk, dipesan! ^^
Saturday, September 8, 2012
book-a-lova | 08
Moshi-moshi. Apa kabar, kawanz? Adakah yang menantikan laporan
bookalova-ku? Hoho.. Bookalova bulan Agustus agak telat dilaporkan
karena, emm, alasan terbesarnya sih karena aku malu dengan capaian buku
yang dibaca di bulan ini u_u"
Hanya satu buku.
Hwaa.. Menyedihkan! Bulan Agustus aku cuma berhasil menuntaskan satu buku. Beberapa buku masih berstatus: currently reading. Padahal awalnya aku optimis bisa baca sesuai target. Tapi sebulan kemarin itu rasanya sulit sekali menyisihkan waktu untuk membaca. Bahkan menulispun tak sempat. Mungkin karena ada hal-hal lain yang diprioritaskan. Tapi bisa jadi juga karena manajemen waktuku yang kurang baik.
Dan buku yang dimaksud adalah Perahu Kertas. Buku lama, tapi mulai meledak kembali karena novel ini akan difilmkan. Nah, berhubung aku khawatir aku malah males baca kalau filmnya lebih dulu ditonton, jadilah aku tuntaskan novel ini.
Entah kenapa aku nggak melihat ada yang special dari karya Dee yang satu ini. Mungkin karena ekspektasiku terlalu tinggi. Kalau soal gaya tulisan yang mengalir dan alur yang baik bagiku itu memang sudah ada dalam diri Dee. Tapi tentang tema, bagiku agak klise dan tak menimbulkan kesan mendalam. Maka, cukuplah bintang 3 dariku untuk novel itu.
Sekian. Moga bulan September bisa lebih semangat baca.
***
di balik 3 jendela,
4 September 2012
hello to myself! ;)
Hanya satu buku.
Hwaa.. Menyedihkan! Bulan Agustus aku cuma berhasil menuntaskan satu buku. Beberapa buku masih berstatus: currently reading. Padahal awalnya aku optimis bisa baca sesuai target. Tapi sebulan kemarin itu rasanya sulit sekali menyisihkan waktu untuk membaca. Bahkan menulispun tak sempat. Mungkin karena ada hal-hal lain yang diprioritaskan. Tapi bisa jadi juga karena manajemen waktuku yang kurang baik.
Dan buku yang dimaksud adalah Perahu Kertas. Buku lama, tapi mulai meledak kembali karena novel ini akan difilmkan. Nah, berhubung aku khawatir aku malah males baca kalau filmnya lebih dulu ditonton, jadilah aku tuntaskan novel ini.
Entah kenapa aku nggak melihat ada yang special dari karya Dee yang satu ini. Mungkin karena ekspektasiku terlalu tinggi. Kalau soal gaya tulisan yang mengalir dan alur yang baik bagiku itu memang sudah ada dalam diri Dee. Tapi tentang tema, bagiku agak klise dan tak menimbulkan kesan mendalam. Maka, cukuplah bintang 3 dariku untuk novel itu.
Sekian. Moga bulan September bisa lebih semangat baca.
***
di balik 3 jendela,
4 September 2012
hello to myself! ;)
Mas Ata Membaca
Namanya Mohamad Hata. Bukan wakil presiden pertama di Republik
Indonesia, tapi dia seorang staff di tempat saya mengajar. Yang menarik darinya
adalah kegemaran Mas Ata -begitu saya memanggilnya- dalam membaca. Saya
seringkali menemukannya tengah asyik masyuk dengan buku yang dibacanya.
Hampir sebulan saya tak menemukan “korban” untuk Reading Everywhere
Project. Maka, saat melihat Mas Ata yang tampak begitu serius membaca buku,
segera saya ambil ponsel dan mengabadikan momen itu.
![]() |
reading makes him looks like a boss ^^ |
Esoknya, saat kembali
menemukan Mas Ata yang sedang membaca, saya meledeknya, “Ciee Mas Ata, kayaknya
pengen difoto lagi trus di-upload di Facebook nih?”
“Nggak kok, sebelum Mba dateng, saya juga udah baca buku,” balasnya
polos. Saya dan beberapa tutor lain hanya bisa tertawa dibuatnya.
Selepas mengajar, saya istirahat sejenak di ruang tutor dan menemukan
Mas Ata yang masih setia dengan bukunya. Ia bukannya tak ada kerjaan. Tugasnya
adalah menyiapkan kelas dan snack untuk tutor. Urusan fotocopy bahan mengajar
juga Mas Ata yang melakukannya. Di sela-sela waktu kosong itulah ia banyak
menghabiskan waktunya untuk membaca.
“Mba, otodidak itu apa?” tanya Mas Ata saat saya tengah memeriksa pesan
yang masuk ke ponsel.
“Eh?” Saya yang ditembaki pertanyaan dengan tiba-tiba begitu jadi merasa
agak terkejut, “otodidak itu belajar sendiri,” jawab saya sekenanya. Tapi
kemudian saya menambahkan dengan contoh.
“Mas Ata lulusan SMK kan yaa? Jurusan apa?”
“Iya. Akuntansi.”
“Nah, kan kemampuan Mas Ata di bidang itu, tapi Mas Ata pengen bisa
menjahit, misalnya, maka Mas Ata akan belajar sendiri, otodidak. Bisa dengan
melihat orang lain yang menjahit, atau mencari infonya dari buku atau yang
lain.”
Saya berusaha menjelaskan dengan bahasa sederhana. Dan untungnya Mas Ata
paham. Tapi selanjutnya saya dihujani kosakata lain: imperialisme,
implementasi. Semua kata-kata itu berasal dari buku Ranah 3 Warna yang
belakangan sedang dibacanya. Hwee.. Saya bisa mengerti maksud kata itu tapi
sejujurnya saya agak kesulitan untuk menjabarkannya. *untung di ponsel ada KBBI
luring, hehe*
Melihat semangat membaca Mas Ata, terlebih berkaca pada intensitas
membaca saya yang akhir-akhir ini sangat menurun, membuat saya terlecut untuk
kembali menyemangati diri. Bahwa membaca adalah jendela ilmu. Dengan membaca,
saya akan mendapatkan pemahaman yang baru.
Subscribe to:
Posts (Atom)