Sunday, September 30, 2012

Glowing in the Dark




matahari belum sempurna tenggelam
di pojok angkutan umum itu,
dia terlihat bersinar.

setting:  night mode
bahkan hingga aku beranjak meninggalkanmu
kau masih saja tak berpaling
buku itu mengikat pandanganmu.

***
angkot 129,
17 September pk. 18.58 wib

Reading Quran: anytime, anywhere.



Masjid masih kosong
Pendalaman materi belum dimulai.
Dan gadis itu setia menunggu
Bersama Qurannya

***
SMP IT Al Ihsan,
17 September 2012 pk. 16.00 wib

Getting Closer to You




 Pagi-pagi sudah menemukan seseorang yang asyik membaca.
Mari, mari.. mendekat padanya!


Beberapa menit kemudian, aku berkenalan dengannya.
Namanya Bu Sofi. Dia akan menjadi teman di halaqah tahsinku selama satu semester ini ^^

***
al Hikmah,
11 September 2012 pk. 08.09 wib

Sunday, September 9, 2012

[TERBIT] Antologi Cerpen: Cinta Dari Cikini




Antologi Cerpen Cinta dari Cikini

Para Penulis:
Aprillia Ekasari | Azzura Dayana | Chifrul El Hamasah | Desi Puspitasari | Halwa Imania | Iqbal Latif | Kang Cecep | Novi Khansa | Nursalam AR | Rosyidah Khairun Nafisah | Sari Yulianti | Sungging Raga | Teguh Rasyid | Toffan Ariefiadi | Unguone Syahidah

Editor: Noviyanti Utaminingsih
Tataletak: Khansa Kreatif
Desain Sampul: Seto Buje

Harga buku: Rp 38.000 
Penerbit: Indie Publishing

***
InsyaAllah, Royalti dan keuntungan akan didonasikan ke MP4Palestine 
sebuah komunitas yang concern dengan kemerdekaan Palestina dan humanity

Yuk, dipesan! ^^

Saturday, September 8, 2012

book-a-lova | 08

Moshi-moshi. Apa kabar, kawanz? Adakah yang menantikan laporan bookalova-ku? Hoho.. Bookalova bulan Agustus agak telat dilaporkan karena, emm, alasan terbesarnya sih karena aku malu dengan capaian buku yang dibaca di bulan ini u_u"

Hanya satu buku.

Hwaa.. Menyedihkan! Bulan Agustus aku cuma berhasil menuntaskan satu buku. Beberapa buku masih berstatus: currently reading. Padahal awalnya aku optimis bisa baca sesuai target. Tapi sebulan kemarin itu rasanya sulit sekali menyisihkan waktu untuk membaca. Bahkan menulispun tak sempat. Mungkin karena ada hal-hal lain yang diprioritaskan. Tapi bisa jadi juga karena manajemen waktuku yang kurang baik.

Dan buku yang dimaksud adalah Perahu Kertas. Buku lama, tapi mulai meledak kembali karena novel ini akan difilmkan. Nah, berhubung aku khawatir aku malah males baca kalau filmnya lebih dulu ditonton, jadilah aku tuntaskan novel ini.

Entah kenapa aku nggak melihat ada yang special dari karya Dee yang satu ini. Mungkin karena ekspektasiku terlalu tinggi. Kalau soal gaya tulisan yang mengalir dan alur yang baik bagiku itu memang sudah ada dalam diri Dee. Tapi tentang tema, bagiku agak klise dan tak menimbulkan kesan mendalam. Maka, cukuplah bintang 3 dariku untuk novel itu.

Sekian. Moga bulan September bisa lebih semangat baca.

***
di balik 3 jendela,
4 September 2012
hello to myself! ;)

Mas Ata Membaca

Namanya Mohamad Hata. Bukan wakil presiden pertama di Republik Indonesia, tapi dia seorang staff di tempat saya mengajar. Yang menarik darinya adalah kegemaran Mas Ata -begitu saya memanggilnya- dalam membaca. Saya seringkali menemukannya tengah asyik masyuk dengan buku yang dibacanya.

Hampir sebulan saya tak menemukan “korban” untuk Reading Everywhere Project. Maka, saat melihat Mas Ata yang tampak begitu serius membaca buku, segera saya ambil ponsel dan mengabadikan momen itu.

reading makes him looks like a boss ^^
 Esoknya, saat kembali menemukan Mas Ata yang sedang membaca, saya meledeknya, “Ciee Mas Ata, kayaknya pengen difoto lagi trus di-upload di Facebook nih?”

“Nggak kok, sebelum Mba dateng, saya juga udah baca buku,” balasnya polos. Saya dan beberapa tutor lain hanya bisa tertawa dibuatnya.

Selepas mengajar, saya istirahat sejenak di ruang tutor dan menemukan Mas Ata yang masih setia dengan bukunya. Ia bukannya tak ada kerjaan. Tugasnya adalah menyiapkan kelas dan snack untuk tutor. Urusan fotocopy bahan mengajar juga Mas Ata yang melakukannya. Di sela-sela waktu kosong itulah ia banyak menghabiskan waktunya untuk membaca.

“Mba, otodidak itu apa?” tanya Mas Ata saat saya tengah memeriksa pesan yang masuk ke ponsel.

“Eh?” Saya yang ditembaki pertanyaan dengan tiba-tiba begitu jadi merasa agak terkejut, “otodidak itu belajar sendiri,” jawab saya sekenanya. Tapi kemudian saya menambahkan dengan contoh.

“Mas Ata lulusan SMK kan yaa? Jurusan apa?”
“Iya. Akuntansi.”
“Nah, kan kemampuan Mas Ata di bidang itu, tapi Mas Ata pengen bisa menjahit, misalnya, maka Mas Ata akan belajar sendiri, otodidak. Bisa dengan melihat orang lain yang menjahit, atau mencari infonya dari buku atau yang lain.”

Saya berusaha menjelaskan dengan bahasa sederhana. Dan untungnya Mas Ata paham. Tapi selanjutnya saya dihujani kosakata lain: imperialisme, implementasi. Semua kata-kata itu berasal dari buku Ranah 3 Warna yang belakangan sedang dibacanya. Hwee.. Saya bisa mengerti maksud kata itu tapi sejujurnya saya agak kesulitan untuk menjabarkannya. *untung di ponsel ada KBBI luring, hehe*

Melihat semangat membaca Mas Ata, terlebih berkaca pada intensitas membaca saya yang akhir-akhir ini sangat menurun, membuat saya terlecut untuk kembali menyemangati diri. Bahwa membaca adalah jendela ilmu. Dengan membaca, saya akan mendapatkan pemahaman yang baru.