Saturday, October 6, 2012

Menemukan Jalinan Cerita Dalam 9 Dari Nadira

9 Dari Nadira adalah sebuah kumpulan cerpen yang setiap ceritanya memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu, tak jarang pula pembaca yang menganggap buku ini merupakan sebuah novel dengan rasa cerpen. Bagaimanapun, 9 Dari Nadira tetaplah kumpulan cerpen yang masing-masing memiliki tema tersendiri.

Ada sembilan cerita yang bisa dibilang semuanya berpusat pada satu tokoh bernama Nadira Suwandi. Tak melulu mengambil sudut pandang Nadira, beberapa cerpen memiliki sudut pandang yang berasal dari Yu' Nina (Kakak Nadira), atau Kris (teman kantor Nadira yang tak terlalu bersinggungan dengan kehidupan Nadira). Namun, semuanya merangkum karakter seorang Nadira: perempuan yang tampak luar terlihat tangguh, tapi memiliki hati serapuh kapur. Kematian ibunya karena bunuh diri tanpa alasan yang pasti telah membentuk Nadira menjadi sosok yang berbeda. Setelahnya, Nadira harus menjalani peran sebagai anak, adik, wartawan, istri, hingga seorang wanita biasa yang masih berada dalam pencarian jati diri dan cinta sejati.

Leila S. Chudori yang lama tak menelurkan sebuah buku tiba-tiba menggebrak dengan karyanya yang tak bisa dipandang sebelah mata. Kepiawaiannya dalam meramu cerita, mengaitkan setiap cerpen dengan pas, juga bagaimana ia menguatkan karakter masing-masing tokohnya menjadi nilai plus untuk kumcer ini. Bahasa yang digunakan berada di tengah-tengah: tidak terlalu nyastra, tetapi juga jauh dari kesan picisan.

Bagi pembaca yang tak menyukai ending yang menggantung, mungkin akan kecewa dengan setiap eksekusi akhir cerpen tersebut. Namun sesungguhnya, Sang Penulis telah mengakhiri cerpennya dengan sangat manis.

Oya, kertas yang digunakan juga ringan (apa yaa namanya? ^^a) hingga terasa nyaman dibaca dan dibawa ke mana saja.



Judul | 9 dari Nadira
Penulis | Leila S. Chudori
Penerbit | KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Tahun Terbit | 2009
Jumlah Halaman | 270 hlm
ISBN | 9789799102096 
Harga | Rp 55.000

2 comments:

  1. Aku juga suka dengan gaya Mbak Leila bercerita, meski sarat dengan kesuraman. Jadi pengen baca kumcer, Malam Terakhir

    ReplyDelete
    Replies
    1. denger-denger, malam terakhir nggak lebih bagus dari 9 dari Nadira, mba. tapi aku belum baca juga ^^

      Delete

Terima kasih untuk tidak meninggalkan pesan berbau SARA dan spam di sini ^^v