Saturday, October 5, 2013

Karena Bertanya Tak Membuatmu Berdosa

Sebenarnya, yang cantik itu yang gimana, sih?
Apakah arti kebahagiaan itu?
Bagaimana orang mendefinisikan kata 'waktu'?
Siapakah sesungguhnya orang gila itu? Kau atau dia?

Pernahkah pertanyaan-pertanyaan itu terlintas dalam pikiran kita? Mungkin tidak sama persis. Tapi pastinya pernah ada masa ketika kita bertanya tentang banyak hal, mulai dari hal penting, ilmiah, rumit, bahkan hal-hal yang paling sederhana sekalipun. Nah, pertanyaan-pertanyaan di atas adalah sebagian dari pertanyaan yang akan bertebaran dalam buku A Cat in My Eyes ini. Disajikan dalam bentuk sketsa, prosa, serta gabungan antara karya fiksi dan non fiksi yang entah apa namanya, membuat buku ini terasa sangat unik.

Ada pertanyaan-pertanyaan yang kemudian secara langsung dapat terjawab. Namun ada pula pertanyaan yang tanpa jawaban -yang boleh jadi karena memang tak butuh jawabannya. Yaa, yang terpenting adalah: bertanyalah! Karena bertanya tak membuatmu dosa. Justru hidup yang tak pernah dipertanyakan, sesungguhnya adalah hidup yang tak pernah layak untuk diteruskan, begitu kata Socrates.

Dan inilah beberapa jawaban atas beberapa pertanyaan yang hadir. Bisa disepakati atau tidak. Tak ada yang memaksa pembaca untuk mengikuti jalan pikiran sang penulis. Tapi setidaknya jawaban ini mengayakan cara pandang kita akan sesuatu.

"Jadi, cantik yang kita sebut sebagai langsing, kulit putih, tinggi, tubuh mulus, dan seterusnya, itu hanyalah eksistensi; kulit luarnya saja. Sementara, esensinya jauh lebih agung dan sempurna dibandingkan eksistensial tadi itu. Tapi, kita memang seringkali mementingkan kulit daripada fisik, bukan?"
- Tubuh, hal. 14
 
"Kita merasa normal dengan mengerahkan segala potensi resistensi kita dan menertawakan orang-orang gila di rumah sakit jiwa, padahal sesungguhnya kitalah yang gila dan layak untuk ditertawakan. Kita merasa normal, padahal tidak. Kita merasa normal, padahal kita mencuri. Kita merasa normal, padahal kita tidak bermoral. Kita merasa normal dengan segala tingkah skizofrenik yang kita lakukan. Kita hidup tanpa jiwa dan kesadaran yang utuh, jiwa dan kesadaran kita telah terbelah memilah-milah yang kita senangi saja, itulah sebabnya mengapa kita layak disebut gila.
- Skizofrenia, hal. 123

"Pemaafan memang tidak mengubah masa lalu, tetapi ia melapangkan masa depan."
- Memaafkan, hal. 167

Buku A Cat in My Eyes ini sebenarnya tak masuk dalam list buku yang akan saya beli ketika mengunjungi toko buku beberapa bulan yang lalu. Tapi tarikan magnet Sang Penulis memang cukup besar hingga saya memutuskan untuk membawanya sampai ke meja kasir. Saya sadari ternyata Fahd Djibran termasuk penulis yang buku-bukunya cukup banyak saya baca juga. Bahkan hingga kini saya masih ingin membaca karyanya yang lain.

Kadang, saya merasa Fahd dan Tere Liye punya daya imajinasi yang nggak jauh beda. Gaya menulisnyapun cukup mirip. Ah, atau mungkin hanya pada penggunaan kata "hei"-nya saja yang kerap yaa? Hehe... Tapi terkadang, gagasan yang ditulis Fahd terasa lebih rumit dan ngajak mikir :P. Mungkin karena ada teori-teori yang diselipkan dalam kisah fiksi yang dibuatnya.

Namun, saya menyambut baik Penerbit Gagas Media yang menerbitkan ulang buku yang pada awal terbitnya berjudul Kucing ini. Sebagai penerbit besar yang banyak menyentuh pembaca dari kalangan remaja, saya berharap buku ini mendapat sambutan yang baik. Mungkin gaya berceritanya tak serenyah novel-novel teenlit, tapi bagi saya, buku ini perlu dibaca para remaja. Dan semoga setelah membaca buku ini, terbentuklah pemahaman baru. Yang lahir dari pertanyaan-pertanyaan diri seputar kehidupan ini.

 
Judul | A Cat in My Eyes
Penulis | Fahd Djibran
Penerbit | Gagas Media
Tahun Terbit | 2013
Tebal | xii + 190 hlm
ISBN | 978-979-780-622-4

5 comments:

  1. jadi.. sebenarnya nggak ada hubungannya dengan kucing ya bukunya ..

    ReplyDelete
  2. hehehe.. itu salah satu judul bab dalam buku ini mba ade. sengaja judulnya juga bikin kita untuk bertanya :))

    ReplyDelete
  3. kalo menurutku malah lebih nyastra fahd, ai. aku ngikutin tulisan fahd justru awalnya dari blog, habis itu baru nyari2 bukunya hehe :D buku ini bercerita banyak hal yg diluar pikiran biasa, out of the box. berarti yang ini edisi cetak ulang ya?

    ReplyDelete
  4. iya La. kesamaannya itu lebih ke daya imajinasi.

    ini udah dicetak ulang dari tahun 2008 sama gagas. trus direvisi dikit n ganti cover juga.

    btw, La, postinganku yg ini jadinya masuk ke tgl 6 yaa? aku posting tgl 5 soalnya. cuma share di fb-nya tgl 6.

    ReplyDelete
  5. oke aku masukin ke tgl 5, ai. kirain tgl 6.

    ReplyDelete

Terima kasih untuk tidak meninggalkan pesan berbau SARA dan spam di sini ^^v