Selamat menyimak jurnal Bookalova di bulan Juli ini. Bagi yang belum
tahu, bookalova adalah tag yang kugunakan untuk laporan buku-buku yang
kubaca setiap bulannya. Bookalova sendiri sudah dimulai sejak September
2010, terinspirasi dari Mba Yanie (dewayanie) dan Mba Gita (gitalovusa).
Untuk tahun ini, ulasan singkat setiap buku difokuskan ke bahasan
tentang gaya tulisan dan nilai buku tersebut. Terkait bagaimana
ceritanya bisa dibaca di Goodreads (akunku:
http://goodreads.com/zeeazzahra). Aku juga hanya memuat buku-buku yang
sudah selesai dibaca untuk memudahkan perhitungan target yang dicapai
perbulan dan pertahun.
Hingga tanggal 31 ini, buku yang tuntas dibaca ada 6 buku. Selain Islam Liberal 101 yang start readingnya sejak Februari lalu, buku lainnya memang dibaca di bulan ini.p Meski harapannya ingin memprioritaskan baca buku-buku pinjaman, pada akhirnya cuma buku Mba Iwied yang dipinjam dari Mba Ani (lihatbintang) dan buku Fahd milik Mba Linda (teman facebook) yang bisa diselesaikan. Dan berikut ketujuh buku yang dimaksud:
Yang Galau, Yang Meracau - Fahd Djibran
Ini buku ketiga Fahd yang kubaca. Dan selalu suka dengan gaya tulisannya, juga pemikiran yang tertuang dalam buku-bukunya. Konsep creative writhink yang ia gaungkan benar-benar tercermin dalam karyanya. Tapi, karena bahasanya yang bebas lepas (dan kadang berat), membuat buku ini (juga buku lainnya) tak bisa ditelan bulat-bulat.
Tuan Setan merasa sudah saatnya untuk pensiun dari tugasnya. "Manusia udah nggak asyik lagi," katanya, "Kalau semua sudah jahat dan keliru-keliru, lalu apalagi tugasku? Ini malah melebihi target yang diamanatkan undang-undang dasar setan." -hal. 29-30
Baca Kilat - Agus Setiawan
Ini buku hadiah lomba QN Tobie. Jadul banget kan? Sengaja dibaca karena agak-agak desperate dengan tumpukan buku yang tak kunjung dibaca. Harapannya tentu agar aku baca kilat juga. Penulisnya ternyata yang membuat buku the Art of Reading. Belum baca, tapi kalau melihat resensi teman-teman, sepertinya isinya nggak jauh beda. Oya, setelah mengamati, akhirnya aku sadar bahwa gaya bertuturnya mirip gaya Ippho Santosa, komunikatif.
Lalu, bagaimana agar bisa membaca dengan kilat? Intinya sih metodenya mirip hipnoterapi. Kita mengandalkan kemampuan otak kita yang luar biasa, menyentuh sisi-sisi alam bawah sadar kita. Tak perlu dibaca kata perkata, yang penting kita mendapatkan apa yang kita inginkan dari buku tersebut. Menarik! Tapi sepertinya tak berlaku untuk buku-buku Islam. Teringat ucapan seorang ustadzah, beliau bilang, "Pemahaman Islam hanya dapat masuk secara sadar." -konteksnya saat itu tentang kritik atas training motivation, muhasabah shubuh dalam daurah-daurah, dlsb.
Kenapa Harus Melajang? - Dewi Rieka K.
Kenapa harus melajang? Yaa aku juga sebenernya nggak pengen, tapi apa daya... *loh, kok malah curcol? :P* Buku ini dibeli dari lelang amal multiply beberapa waktu yang lalu. Bacaan ringan dengan gaya khas Mba Dedew yang kadang bikin sedikit-sedikit mikir juga, kayaknya jargon I'm single and very happy itu bisa jadi racun juga. Haha..
Klop - Putu Wijaya
Heran! Kenapa kumpcer sebagus ini harus tertumpuk di antara buku-buku diskon Mizan. Dan aku termasuk yang membeli ketika sudah menyusut harganya. Hah! Miris yaa? Seperti itu pula tema-tema yang diangkat Putu Wijaya dalam cerpen-cerpennya. Kritik sosial politiknya dibalut dalam cerpen yang kaya dengan ending yang ciamik.
Kucing Melulu Dan Cerita Cinta (Me)Lulu - Widya Octavia
Ceritanya ringan. Chicklit gitu lah. Emm, lebih ke young-adult sih. Endingnya bisa ditebak. Tapi yang kusuka, Mba Iwied keknya natural banget menggarap novelnya ini. Nggak neko-neko meski banyak bahasan tentang neko. Hehe.. Dan aku suka konsistensi karakter tokoh-tokohnya.
Islam Liberal 101 - Akmal Sjafril
Telat yaa baru tuntas baca sekarang? Gapapa lah. Yang pasti buku ini disampaikan dengan bahasa yang cukup sederhana hingga recommended juga dibaca adik-adik di SMA-ku. Oya, menyelesaikan buku ini sembari nonton serial Omar rasanya klik banget. Emang yah, para penganut Islam Liberal tuh pinter-pinter tapi keblinger.
Sekian. ^_^
***
Ruang tengah,
31 Juli 2012 pk. 06.11 wib
"Gus, maukah kau memberiku tambahan waktu sebelum kita bertemu?" pinta Juli pada Agustus.
Hingga tanggal 31 ini, buku yang tuntas dibaca ada 6 buku. Selain Islam Liberal 101 yang start readingnya sejak Februari lalu, buku lainnya memang dibaca di bulan ini.p Meski harapannya ingin memprioritaskan baca buku-buku pinjaman, pada akhirnya cuma buku Mba Iwied yang dipinjam dari Mba Ani (lihatbintang) dan buku Fahd milik Mba Linda (teman facebook) yang bisa diselesaikan. Dan berikut ketujuh buku yang dimaksud:
Yang Galau, Yang Meracau - Fahd Djibran
Ini buku ketiga Fahd yang kubaca. Dan selalu suka dengan gaya tulisannya, juga pemikiran yang tertuang dalam buku-bukunya. Konsep creative writhink yang ia gaungkan benar-benar tercermin dalam karyanya. Tapi, karena bahasanya yang bebas lepas (dan kadang berat), membuat buku ini (juga buku lainnya) tak bisa ditelan bulat-bulat.
Tuan Setan merasa sudah saatnya untuk pensiun dari tugasnya. "Manusia udah nggak asyik lagi," katanya, "Kalau semua sudah jahat dan keliru-keliru, lalu apalagi tugasku? Ini malah melebihi target yang diamanatkan undang-undang dasar setan." -hal. 29-30
Baca Kilat - Agus Setiawan
Ini buku hadiah lomba QN Tobie. Jadul banget kan? Sengaja dibaca karena agak-agak desperate dengan tumpukan buku yang tak kunjung dibaca. Harapannya tentu agar aku baca kilat juga. Penulisnya ternyata yang membuat buku the Art of Reading. Belum baca, tapi kalau melihat resensi teman-teman, sepertinya isinya nggak jauh beda. Oya, setelah mengamati, akhirnya aku sadar bahwa gaya bertuturnya mirip gaya Ippho Santosa, komunikatif.
Lalu, bagaimana agar bisa membaca dengan kilat? Intinya sih metodenya mirip hipnoterapi. Kita mengandalkan kemampuan otak kita yang luar biasa, menyentuh sisi-sisi alam bawah sadar kita. Tak perlu dibaca kata perkata, yang penting kita mendapatkan apa yang kita inginkan dari buku tersebut. Menarik! Tapi sepertinya tak berlaku untuk buku-buku Islam. Teringat ucapan seorang ustadzah, beliau bilang, "Pemahaman Islam hanya dapat masuk secara sadar." -konteksnya saat itu tentang kritik atas training motivation, muhasabah shubuh dalam daurah-daurah, dlsb.
Kenapa Harus Melajang? - Dewi Rieka K.
Kenapa harus melajang? Yaa aku juga sebenernya nggak pengen, tapi apa daya... *loh, kok malah curcol? :P* Buku ini dibeli dari lelang amal multiply beberapa waktu yang lalu. Bacaan ringan dengan gaya khas Mba Dedew yang kadang bikin sedikit-sedikit mikir juga, kayaknya jargon I'm single and very happy itu bisa jadi racun juga. Haha..
Klop - Putu Wijaya
Heran! Kenapa kumpcer sebagus ini harus tertumpuk di antara buku-buku diskon Mizan. Dan aku termasuk yang membeli ketika sudah menyusut harganya. Hah! Miris yaa? Seperti itu pula tema-tema yang diangkat Putu Wijaya dalam cerpen-cerpennya. Kritik sosial politiknya dibalut dalam cerpen yang kaya dengan ending yang ciamik.
Kucing Melulu Dan Cerita Cinta (Me)Lulu - Widya Octavia
Ceritanya ringan. Chicklit gitu lah. Emm, lebih ke young-adult sih. Endingnya bisa ditebak. Tapi yang kusuka, Mba Iwied keknya natural banget menggarap novelnya ini. Nggak neko-neko meski banyak bahasan tentang neko. Hehe.. Dan aku suka konsistensi karakter tokoh-tokohnya.
Islam Liberal 101 - Akmal Sjafril
Telat yaa baru tuntas baca sekarang? Gapapa lah. Yang pasti buku ini disampaikan dengan bahasa yang cukup sederhana hingga recommended juga dibaca adik-adik di SMA-ku. Oya, menyelesaikan buku ini sembari nonton serial Omar rasanya klik banget. Emang yah, para penganut Islam Liberal tuh pinter-pinter tapi keblinger.
Sekian. ^_^
***
Ruang tengah,
31 Juli 2012 pk. 06.11 wib
"Gus, maukah kau memberiku tambahan waktu sebelum kita bertemu?" pinta Juli pada Agustus.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih untuk tidak meninggalkan pesan berbau SARA dan spam di sini ^^v