Menjadi seorang public figure
berarti menyiapkan diri untuk menjadi sorotan publik. Bahwa setiap
aktivitas yang dilakukannya akan diperhatikan oleh jutaan pasang mata.
Tak terkecuali bagi Oki Setiana Dewi, pendatang baru di kancah dunia
hiburan Indonesia. Maka, ketika buku Melukis Pelangi ini terbit, awalnya
saya berpikir ini hanya sebagai aji mumpung sang public figure
saja. Sebuah buku berisi biografi Oki yang ditujukan untuk siapa saja
yang ingin mengenal dekat dengannya. Tapi ternyata yang saya dapatkan
lebih dari sekadar catatan perjalanan hidupnya.
"Aku percaya semua yang kulakukan hari ini akan ada timbal baliknya di kemudian hari. Aku tidak ingin berhenti mengejar mimpi-mimpi...." hal-75
Petikan itulah yang kemudian membuka kesadaran saya tentang sosok Oki, jauh sebelum ia dikenal masyarakat sebagai Anna Althafunnisa dalam Film Ketika Cinta Bertasbih. Di awal buku ini, saya diajak untuk bernostalgia bersama masa kecil Oki yang nakal dan bak "preman pasar". Dari sanalah saya tahu bahwa karier yang ia gapai sekarang tak serta merta datang, tapi melalui serangkaian proses panjang.
Banyak remaja jaman sekarang yang berpikir untuk terkenal secara instant. Ada yang kemudian rela membayar sekian rupiah agar mendapat peran. Ada juga yang hnaya bermodal ketampanan dan kecantikan. Sedangkan Oki tak ingin demikian. Ia meyakini bahwa "Butuh kerja keras untuk meraih kesuksesan. Perlu proses. Dari proses itulah kemudian kita belajar. Belajar dari kekurangan-kekurangan untuk kita perbaiki." -hal. 110
Oki kemudian mulai membawa saya pada perjalanan mimpinya. Bahwa ketika satu puncak gunung telah digapai, maka yang dilakukan selanjutnya adalah mencari gunung selanjutnya untuk didaki. Maka, Oki yang saat usianya yang masih belia telah meraih serangkaian prestasi mulai dari akademik maupun karier di Batam, memutuskan untuk meniti karier di Jakarta. Dan itu artinya ia harus berjuang lebih keras lagi untuk mimpi besarnya: menjadi artis.
Tapi tentu saja jalan untuk meraih mimpi tak semulus yang dibayangkan. Ada begitu banyak rintangan yang harus dilalui Oki, dan yang terbesar adalah saat ibunya jatuh sakit. Dari sanalah titik balik Oki untuk meniti jalan Rabb-nya bermula. Sebuah keputusan besar untuk berjilbab ia ambil dengan harapan ibunya dapat segera pulih dari penyakit kulitnya.
Berat sekali keputusan yang harus Oki ambil. Tak mudah mengubah mimpi dari seorang artis menjadi seorang guru. Apalagi ketika tawaran-tawaran bermain di FTV mengalir deras justru ketika ia memutuskan untuk menutup auratnya. Tapi ia sadar, ketika memutuskan untuk berjilbab, maka tak ada alasan untuk melepasnya. Oki pun menguatkan dirinya untuk meyakini bahwa inilah yang terbaik.
"Aku peraya dengan takdir Allah. Aku tidak akan kehilangan apa-apa, aku tidak akan rugi apa-apa, karena aku sedang mengikuti perintah Tuhanku. Akan ada janji balasan yang luar biasa di balik keikhlasan ini. Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya. -hal. 128
Apakah ujian Oki telah berakhir ketika kemudian takdir membawanya untuk menjadi salah satu pemeran utama di Film Ketika CInta Bertasbih? Bagaimana Oki dengan jilbab lebarnya harus bertahan di tengah para artis lain dengan penampilan dan karakter yang beragam?
Bacalah! Buku ini hadir bukan hanya untuk para penggemar Oki yang ingin mengetahui lebih banyak tentang sosok aktris muda berbakat ini. Melukis Pelangi dapat dibaca oleh siapa saja yang ingin memetik hikmah di balik perjalanan hidup Oki Setiana Dewi. Melalui catatan-catatan ringan ini, pembaca diajak menyelami arti kehidupan, perjuangan, dan ujian yang senantiasa datang. Buku ini juga secara khusus memberikan pelajaran bagi remaja putri untuk menjalani masa-masa muda mereka dengan kegiatan positif, tidak terpengaruh pergaulan bebas, dan agar mereka mampu menjaga kehormatan diri masing-masing.
"Aku percaya semua yang kulakukan hari ini akan ada timbal baliknya di kemudian hari. Aku tidak ingin berhenti mengejar mimpi-mimpi...." hal-75
Petikan itulah yang kemudian membuka kesadaran saya tentang sosok Oki, jauh sebelum ia dikenal masyarakat sebagai Anna Althafunnisa dalam Film Ketika Cinta Bertasbih. Di awal buku ini, saya diajak untuk bernostalgia bersama masa kecil Oki yang nakal dan bak "preman pasar". Dari sanalah saya tahu bahwa karier yang ia gapai sekarang tak serta merta datang, tapi melalui serangkaian proses panjang.
Banyak remaja jaman sekarang yang berpikir untuk terkenal secara instant. Ada yang kemudian rela membayar sekian rupiah agar mendapat peran. Ada juga yang hnaya bermodal ketampanan dan kecantikan. Sedangkan Oki tak ingin demikian. Ia meyakini bahwa "Butuh kerja keras untuk meraih kesuksesan. Perlu proses. Dari proses itulah kemudian kita belajar. Belajar dari kekurangan-kekurangan untuk kita perbaiki." -hal. 110
Oki kemudian mulai membawa saya pada perjalanan mimpinya. Bahwa ketika satu puncak gunung telah digapai, maka yang dilakukan selanjutnya adalah mencari gunung selanjutnya untuk didaki. Maka, Oki yang saat usianya yang masih belia telah meraih serangkaian prestasi mulai dari akademik maupun karier di Batam, memutuskan untuk meniti karier di Jakarta. Dan itu artinya ia harus berjuang lebih keras lagi untuk mimpi besarnya: menjadi artis.
Tapi tentu saja jalan untuk meraih mimpi tak semulus yang dibayangkan. Ada begitu banyak rintangan yang harus dilalui Oki, dan yang terbesar adalah saat ibunya jatuh sakit. Dari sanalah titik balik Oki untuk meniti jalan Rabb-nya bermula. Sebuah keputusan besar untuk berjilbab ia ambil dengan harapan ibunya dapat segera pulih dari penyakit kulitnya.
Berat sekali keputusan yang harus Oki ambil. Tak mudah mengubah mimpi dari seorang artis menjadi seorang guru. Apalagi ketika tawaran-tawaran bermain di FTV mengalir deras justru ketika ia memutuskan untuk menutup auratnya. Tapi ia sadar, ketika memutuskan untuk berjilbab, maka tak ada alasan untuk melepasnya. Oki pun menguatkan dirinya untuk meyakini bahwa inilah yang terbaik.
"Aku peraya dengan takdir Allah. Aku tidak akan kehilangan apa-apa, aku tidak akan rugi apa-apa, karena aku sedang mengikuti perintah Tuhanku. Akan ada janji balasan yang luar biasa di balik keikhlasan ini. Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya. -hal. 128
Apakah ujian Oki telah berakhir ketika kemudian takdir membawanya untuk menjadi salah satu pemeran utama di Film Ketika CInta Bertasbih? Bagaimana Oki dengan jilbab lebarnya harus bertahan di tengah para artis lain dengan penampilan dan karakter yang beragam?
Bacalah! Buku ini hadir bukan hanya untuk para penggemar Oki yang ingin mengetahui lebih banyak tentang sosok aktris muda berbakat ini. Melukis Pelangi dapat dibaca oleh siapa saja yang ingin memetik hikmah di balik perjalanan hidup Oki Setiana Dewi. Melalui catatan-catatan ringan ini, pembaca diajak menyelami arti kehidupan, perjuangan, dan ujian yang senantiasa datang. Buku ini juga secara khusus memberikan pelajaran bagi remaja putri untuk menjalani masa-masa muda mereka dengan kegiatan positif, tidak terpengaruh pergaulan bebas, dan agar mereka mampu menjaga kehormatan diri masing-masing.
Judul Buku | Melukis Pelangi
Penulis | Oki Setiana Dewi
Penerbit | Mizan
Tahun Terbit | Maret 2011
Tebal | 347 hlm.
special thanks to Mizan atas hadiah buku ini
Penerbit | Mizan
Tahun Terbit | Maret 2011
Tebal | 347 hlm.
special thanks to Mizan atas hadiah buku ini
No comments:
Post a Comment
Terima kasih untuk tidak meninggalkan pesan berbau SARA dan spam di sini ^^v