Judul : Flipped
Judul Asli : Flipped
Penulis : Wendelin van Draanen
Penerbit : Orange Books
Cetakan I : Agustus 2011 (terbit pertama kali Oktober 2001)
Tebal : 272 hlm
Saat kelas 2 SD, Julianna Baker yang kesepian sangat bahagia mengetahui bahwa ia akan memiliki tetangga yang seumuran dengannya. Namanya Bryce Loski. Lelaki dengan mata biru itu berhasil membuat Juli jatuh cinta. Tapi hal sebaliknya justru dirasakan Bryce. Bryce (dan ayahnya) tak menyukai Juli yang menyebalkan, aneh, dan selalu mengganggu kehidupannya.
Juli dan Bryce hidup dari keluarga dengan latar belakang yang berbeda. Salah satu perbedaan yang dapat diamati adalah dalam hal merawat halaman rumah mereka. Halaman rumah Bryce begitu terawat sedangkan halaman rumah Juli tak sedap dipandang. Hal itulah yang membuat keluarga Bryce begitu waspada ketika Juli memberi mereka sekantong telur.
Telur-telur tersebut didapatkan Juli dari ayam-ayam yang ia pelihara. Karena kekhawatiran berlebih yang dirasakan keluarga Loski, ditunjuklah Bryce untuk memastikan ayam-ayam Juli. Apakah Juli memelihara ayam jantan? Sayangnya, Bryce terlalu pengecut dan tak pernah menanyakannya pada Juli. Akhirnya Bryce lebih memilih berjaga di depan pintu rumah, menunggu kedatangan Juli dan sekantong telurnya, dan tak lama kemudian membuang telur-telur itu ke tong sampah agar sang ayah tak tahu bahwa Juli masih rutin memberi telur pada keluarga mereka.
Dua tahun kemudian, akhirnya Juli melihat dengan mata kepalanya sendiri saat Bryce membuang telur-telur yang diberikan Juli untuk keluarganya. Juli begitu terpukul sedangkan Bryce hanya bilang, "maaf" meski dalam hati ia sangat menyesali sikapnya. Juli lalu teringat obrolannya dengan kakek Brice, "bahwa keseluruhan manusia itu lebih kecil dari bagian-bagiannya." Dan Juli akhirnya sadar, selain mata biru Bryce, ia tak benar-benar mengenali lelaki itu.
Lalu, bagaimana Juli harus menghadapi Bryce? Pun sebaliknya?
Awal membaca buku ini membuatku sedikit mengerutkan dahi. Konflik yang disajikan di awal cerita membuatku harus cepat memahami karakter masing-masing tokoh. Namun ketika satu bab berhasil diselesaikan, aku akhirnya menyadari bahwa buku ini disajikan dalam dua sudut pandang yang berbeda, Bryce dan Juli. Dan itulah yang membuat novel ini menjadi begitu menarik. Pembaca dibuat tak sabar dengan sudut pandang lain yang disajikan.
Selain sudut pandang yang menarik, novel ini juga memberikan pesan-pesan sederhana namun sangat berarti untuk menjalani hidup ini, khususnya bagi para remaja. Endingnya juga, emm, so sweet.. Membuatmu merasa sepakat dengan pernyataan di cover depan novel ini: "You never forget your first love". Selamat membaca! ^^b
Judul Asli : Flipped
Penulis : Wendelin van Draanen
Penerbit : Orange Books
Cetakan I : Agustus 2011 (terbit pertama kali Oktober 2001)
Tebal : 272 hlm
Saat kelas 2 SD, Julianna Baker yang kesepian sangat bahagia mengetahui bahwa ia akan memiliki tetangga yang seumuran dengannya. Namanya Bryce Loski. Lelaki dengan mata biru itu berhasil membuat Juli jatuh cinta. Tapi hal sebaliknya justru dirasakan Bryce. Bryce (dan ayahnya) tak menyukai Juli yang menyebalkan, aneh, dan selalu mengganggu kehidupannya.
Juli dan Bryce hidup dari keluarga dengan latar belakang yang berbeda. Salah satu perbedaan yang dapat diamati adalah dalam hal merawat halaman rumah mereka. Halaman rumah Bryce begitu terawat sedangkan halaman rumah Juli tak sedap dipandang. Hal itulah yang membuat keluarga Bryce begitu waspada ketika Juli memberi mereka sekantong telur.
Telur-telur tersebut didapatkan Juli dari ayam-ayam yang ia pelihara. Karena kekhawatiran berlebih yang dirasakan keluarga Loski, ditunjuklah Bryce untuk memastikan ayam-ayam Juli. Apakah Juli memelihara ayam jantan? Sayangnya, Bryce terlalu pengecut dan tak pernah menanyakannya pada Juli. Akhirnya Bryce lebih memilih berjaga di depan pintu rumah, menunggu kedatangan Juli dan sekantong telurnya, dan tak lama kemudian membuang telur-telur itu ke tong sampah agar sang ayah tak tahu bahwa Juli masih rutin memberi telur pada keluarga mereka.
Dua tahun kemudian, akhirnya Juli melihat dengan mata kepalanya sendiri saat Bryce membuang telur-telur yang diberikan Juli untuk keluarganya. Juli begitu terpukul sedangkan Bryce hanya bilang, "maaf" meski dalam hati ia sangat menyesali sikapnya. Juli lalu teringat obrolannya dengan kakek Brice, "bahwa keseluruhan manusia itu lebih kecil dari bagian-bagiannya." Dan Juli akhirnya sadar, selain mata biru Bryce, ia tak benar-benar mengenali lelaki itu.
Lalu, bagaimana Juli harus menghadapi Bryce? Pun sebaliknya?
Awal membaca buku ini membuatku sedikit mengerutkan dahi. Konflik yang disajikan di awal cerita membuatku harus cepat memahami karakter masing-masing tokoh. Namun ketika satu bab berhasil diselesaikan, aku akhirnya menyadari bahwa buku ini disajikan dalam dua sudut pandang yang berbeda, Bryce dan Juli. Dan itulah yang membuat novel ini menjadi begitu menarik. Pembaca dibuat tak sabar dengan sudut pandang lain yang disajikan.
Selain sudut pandang yang menarik, novel ini juga memberikan pesan-pesan sederhana namun sangat berarti untuk menjalani hidup ini, khususnya bagi para remaja. Endingnya juga, emm, so sweet.. Membuatmu merasa sepakat dengan pernyataan di cover depan novel ini: "You never forget your first love". Selamat membaca! ^^b
No comments:
Post a Comment
Terima kasih untuk tidak meninggalkan pesan berbau SARA dan spam di sini ^^v