Dari September hingga September. Aku ingat, pertama kali membuat book-a-lova itu di bulan September 2010.
Tak terasa setahun sudah aku membuat jurnal bulanan ini. Selama setahun
itu, ada banyak hal yang kupelajari tentang kegiatan membacaku. Mulai
dari cara bacaku yang “tak setia” pada satu buku hingga kebiasaanku kala
membaca novel.
Sepertinya semua jauh lebih baik dibanding dulu. Apalagi ketika membuat targetan buku yang dibaca melalui reading challenge di Goodreads. Meski jumlahnya nggak banyak (dibanding teman2 GR yang lain), tapi sepertinya memang itu angka yang pas untuk kuraih. 51 buku dalam setahun. Berarti sekitar 4-5 buku dalam sebulan. Maka, ketika bulan ini tak dapat mencapai target lebih dari 5 buku, seperti bulan sebelumnya, setidaknya aku masih mencapai target baca sesuai reading challenge itu.
…dan sesungguhnya dua paragraf di atas hanyalah alasan yang dibuat-buat untuk memaklumi diri sendiri yang masih juga moody-an dalam membaca. Hehew…
Bulan ini penuh sesuatu. Halah.. di bulan ini ada banyak fakta-fakta mengejutkan, langkah-langkah yang harus diambil, impian-impian yang ingin diraih. Ada banyak kerjaan, pikiran, jadwal mengajar yang cukup padat, lomba2 yang ingin diikuti. Ah, ya. Termasuk lomba yang melibatkanku sebagai penyelenggaranya. Ada banyak warna-warni di bulan September. Ada cinta, luka, harapan, kekecewaan, perjuangan, dan ke-lebay-an dalam menuliskan hal ini. Wkwk.. intinya, aku bukan kembali membuat daftar pembenaran atas kegiatan membacaku yang buruk di bulan ini. Hanya, ada satu pelajaran yang harus kuperbaiki. Kalo baca, nggak boleh tergantung mood lagi. mau pikiran kusut, hati cenatcenut, baca yaa baca! *Ya Allah, kuatkan Ai, yaa Allah.. ^^
Baiklah, tak perlu berlama-lama.. Berikut daftar buku yang kubaca di bulan September:
Sepertinya semua jauh lebih baik dibanding dulu. Apalagi ketika membuat targetan buku yang dibaca melalui reading challenge di Goodreads. Meski jumlahnya nggak banyak (dibanding teman2 GR yang lain), tapi sepertinya memang itu angka yang pas untuk kuraih. 51 buku dalam setahun. Berarti sekitar 4-5 buku dalam sebulan. Maka, ketika bulan ini tak dapat mencapai target lebih dari 5 buku, seperti bulan sebelumnya, setidaknya aku masih mencapai target baca sesuai reading challenge itu.
…dan sesungguhnya dua paragraf di atas hanyalah alasan yang dibuat-buat untuk memaklumi diri sendiri yang masih juga moody-an dalam membaca. Hehew…
Bulan ini penuh sesuatu. Halah.. di bulan ini ada banyak fakta-fakta mengejutkan, langkah-langkah yang harus diambil, impian-impian yang ingin diraih. Ada banyak kerjaan, pikiran, jadwal mengajar yang cukup padat, lomba2 yang ingin diikuti. Ah, ya. Termasuk lomba yang melibatkanku sebagai penyelenggaranya. Ada banyak warna-warni di bulan September. Ada cinta, luka, harapan, kekecewaan, perjuangan, dan ke-lebay-an dalam menuliskan hal ini. Wkwk.. intinya, aku bukan kembali membuat daftar pembenaran atas kegiatan membacaku yang buruk di bulan ini. Hanya, ada satu pelajaran yang harus kuperbaiki. Kalo baca, nggak boleh tergantung mood lagi. mau pikiran kusut, hati cenatcenut, baca yaa baca! *Ya Allah, kuatkan Ai, yaa Allah.. ^^
Baiklah, tak perlu berlama-lama.. Berikut daftar buku yang kubaca di bulan September:
- Six Years in Waiting – Peggy Orenstein: Iya, ini buku tentang penantian seorang wanita. Tapi bukan menanti kehadiran jodohnya. Buku ini bercerita tentang penantian seorang wanita untuk mendapatkan anak. Dari judulnya udah spoiler. Tapi nggak rugi kalo mau baca buku ini. Nggak sampe bikin aku nangis2 ketika membacanya. Tapi ada paradigma, pengetahuan, dan hal2 menarik yang kudapatkan. Aku udah buat review lengkapnya di sini. Dibaca yaa! hehe..
- Ikhtiar Cinta – H. Amru Harahap, Lc.: Tak ada penantian dalam istilah perjodohan. Jika ingin mendapatkan jodoh yang ideal, maka harus ada ikhtiar atau usaha untuk menggapainya. Tak ada alasan seorang wanita untuk menunggu. Pun tak ada alasan bagi seorang pria untuk menunda. Buku ini mengajak kita untuk mengetahui bagaimana upaya seseorang dalam menjemput jodohnya. Ya, menjemputnya! *uhuk!
- Rumah Air – Lucky Andrean Sanusi dkk.: Awalnya aku beli buku ini karena mau ikut lomba sinopsis buku kumpulan cerpen dan puisi ini. Agak ragu juga waktu mau beli. Bagus ga yaa? Tapi ternyata, meski diterbitkan secara indie, tak berarti memandang sebelah mata buku antologi Rumah Air karya para penulis dalam grup Taman Sastra ini. Jujur, buku ini keren! ^^b
- Perempuan Dan Daun – Kirana Kejora: "Perempuan bisa selembut sutra, sesejuk daun, sebening embun, sekuat eidelweis dengan cintanya." Begitulah sang penulis menggambarkan tentang sosok seorang perempuan. Buku kumpulan cerpen plus puisi ini tak hanya menyampaikan luka cinta perempuan, tetapi juga bagaimana ia bisa kuat menghadapi kenyataan. Oya, buku ini hadiah lomba QN Tobie yang dulu itu. Baru dibaca karena baru tertarik untuk baca. Pengen bikin puisi ceritanya. Hoho.. Tapi lumayan, selesai baca buku ini jadi bisa bikin puisi yang diadaptasi dari salah satu puisinya. Review lengkapnya di sini yaa.
- Komik 5 cm – Is Yuniarto: Kualitas gambarnya lumayan oke, panelnya besar2, jadi nggak capek bacanya. Karakter masing2 tokoh juga tergambar dengan baik. Eh, aku menyelesaikan komik ini hanya dalam waktu setengah jam kayaknya. Nah, karena terlalu cepat itu, maka feel motivasinya kurang dapet. kalo kata Rifi sih, komik ini cocok dibaca buat nostalgia setelah baca novelnya.
Udah, itu aja. Haha.. dikit kaaan? ^^v
Beberapa
buku, seperti Catatan Pernikahan-nya HTR dan Keep Smile for Mom (aduh,
lupa, pengarangnya siapa yaa? Pokoknya terbitan Mizan) hanya dibaca
sekilas dan belum tuntas. Bukavu juga belum semuanya dibaca. Kalo
melihat aktvitas baca buku yang lain rasanya iri. Tapi kok aku masih
sulit terpacu yaa? Hadeuuh, gimana ini? Ayo ayo siapa yang mau kasih tips biar aku rajin membaca??***
di Balik 3 Jendela,
6 Oktober 2011 pk. 06.14 wib
Setidaknya bulan Oktober minimal sudah bisa melaporkan 5 buku,eh, komik ding!
No comments:
Post a Comment
Terima kasih untuk tidak meninggalkan pesan berbau SARA dan spam di sini ^^v